Walimah.info – Berhubung banyak yang curhat soal problematika komunikasi suami istri. Jadi pengen nulis ini untuk para istri, yang mana pendapat istri kadang tidak dihargai suami.
Ibu ibu anu saroleh jeung balalageur (soleh dan baik)….. ya saya mengerti kadang kita punya sedikit perbedaan pandangan dalam kehidupan atau dunia pengasuhan anak dengan para suami.
Apalagi kalo ibu-ibu punya waktu lebih banyak untuk membaca dan berbagi ilmu parenting dibanding para bapak-bapak. Hanya saja penting sekali untuk mengingat tabiat dasar para makhluk bernama laki-laki, agar komunikasi kita bisa satu frekuensi.
Coba cari waktu istimewa, ditempat yang istimewa, setelah melaksanakan amalan istimewa, insya Allah para suami berada dalam keadaan yang lebih terbuka untuk menerima masukan dari kita
Suatu hari saya pernah bertanya pada suami, apa yang tidak disukai oleh laki-laki dari perempuan. Mereka itu tidak suka jika tidak dihargai. Apalagi jika pendapatnya langsung kita patahkan.
Setiap manusia pasti memiliki kesalahan yaa, ingat istri bukan bidadari dan suami bukan malaikat yang selalu benar. Masing masing juga memiliki keinginan sendiri yang kadang sulit untuk disatukan.
Seberapapun tinggi pendidikan kita atau luasnya wawasan kita, sebagai istri kita tetap punya kewajiban untuk respek terhadap suami terutama dalam menghargai pendapatnya. Memang perlu trik jitu jika berbicara dengan makhluk bernama laki-laki.
Jika ibu-ibu merasa kesulitan menyamakan visi dalam mengasuh anak, apalagi berujung pada pertengkaran, memang perlu sedikit bersabar dalam menyampaikan pandangan. Ibarat layang-layang, ulur dulu baru ditarik, hargai dulu baru kita bisa menyampaikannya.
Sepertinya cara menghadapi suami yang tidak menghargai istri perlu kita bahas di lain kesempatan yaa, kali ini kita bahas dulu tentang beda pendapat dalam rumah tangga. Inti dari semuanya adalah walaupun berbeda pendapat dengan keras, ada berkah dibalik ketaatan istri kepada suami walaupun pendapatnya sering tidak didengar.
Coba cari waktu istimewa, ditempat yang istimewa, setelah melaksanakan amalan istimewa, insya Allah para suami berada dalam keadaan yang lebih terbuka untuk menerima masukan dari kita. Xixixixiixxi
Saya pribadi bersama suami sering membahas artikel bersama, pendapat istri, membahas buku bersama, meramu metode2 yang pas dalam menghadapi anak-anak, termasuk saling mengkoreksi jika ada kesalahan yang dilakukan.
Kebetulan english saya tidak sepandai suami, jadi sambil mencek pemahaman yang saya baca ke suami, pendapat istri sambil mengajak suami diskusi.
Yang perlu diingat mengatasi perbedaan pendapat dalam rumah tangga, Seberapapun tingginya ilmu kita dan luasnya wawasan kita, tidak akan menggugurkan kewajiban kita dalam menaati perintah mereka, selama perintah itu tidak bertentangan dengan syariat islam.
Seberapapun tingginya penghasilan kita, tidak akan menggugurkan kewajiban mereka untuk menafkahi keluarganya serta tidak akan menggugurkan kewajiban kita untuk menghargai seberapapun nafkah yang diberikan suami kita.
(penulis : Kiki Barkiah)
Leave a Reply