Cara Menasehati Suami

Cara Menasehati Suami / Istri yang Enggan Menjalankan Shalat

Walimah.InfoCara Menasehati Suami. Prof DR. Ashim al-Qaryuthi menuturkan kisah seorang ibu tersenyum kepada istri anaknya setelah berlalu bulan madu keduanya. Dia berkata, “Engkau telah membuat putraku rajin shalat ke masjid. Engkau berhasil dalam waktu 30 hari saja, padahal aku telah berusaha menasihatinya selama 30 tahun!”

Menjadi suami yang baik menurut Islam adalah dia yang bisa mendidik istrinya menjadi lebih baik, begitu pula istri yang baik adalah dia yang mengetahui cara mengikuti suami untuk menuju jalan yang benar.

Cara Menasehati Suami

Menantu itupun mengalirkan air mata…

Menantu itu berkata, “Apakah anda telah mengetahui wahai ibuku, kisah tentang batu dan harta?

Cara Menasehati Suami
Cara Menasehati Suami

Dikisahkan bahwasana ada sebuah batu besar yang menghalangi jalannya manusia. Maka seorang laki-laki dengan sukarela berusaha memecahkan batu itu dan menyingkirkannya.

Dia memukul batu itu dengan kapak hingga 99 kali, tapi batu itu tidak bergeming. Dia sangat kelelahan…

Ketika itu datanglah seorang laki-laki dan menawarkan bantuan… Dia memukul batu besar itu dengan kapak dengan sekali pukulan, tiba-tiba batu itu pun pecah!

Ternyata di bawah batu itu terdapat sekantung emas. Pantaskah dia disebut istri yang sholiha?

Berkatalah laki-laki kedua ini, “Emas ini adalah milikku, karena akulah yang telah memecahkan batu ini!”
Keduanya pun mencari keadilan kepada hakim.

Orang yang bertama berkata, “Hendaknya sebagian harta itu diberikan kepadaku, karena aku telah memukul batu itu sebanyak 99 pukulan, kemudian aku sampai kelelahan!”

Laki-laki kedua berkata, “Tidak, harta itu adalah milikku seluruhnya, karena akulah yang memecahkan batu itu!”

Hakim itu berkata, “Engkau wahai laki-laki yang pertama, engkau mendapatkan 99 bagian dari harta ini, adapun engkau laki-laki yang memecahkan batu, bagimu satu bagian saja, seandainya laki-laki pertama ini tidak memukulnya sampai 99 kali maka batu itu tidak akan pecah pada pukulan ke 100!”

Sungguh … di dalam kisah ini terdapat pelajaran akhlaq yang agung…

1. Seorang ibu, seorang ibu yang telah berusaha menasihati putranya untuk shalat selama 30 tahun tanpa putus asa, kemudian dia merasa gembira dengan anaknya yang shalat karena pengaruh dari istrinya, meskipun anaknya itu tidak memedulikan nasihat ibunya selama 30 tahun!

2. Menantu yang agung akhlaqnya! Dia tidak menyematkan keutamaan kepada dirinya, bahkan dia menjadikan keutamaan itu sepenuhnya milik ibu tersebut, karena ibu itu telah meletakkan asas kepada anaknya, satu demi satu… hingga tersisa satu bagian terakhir, yang disempurnakan oleh dirinya…

Sudahkah anda demikian…

Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah orang yang paling baik di antara kalian kepada keluargaku”

Bagaimana? sudah mendapatkan insight juga kah dari kisah di atas bagaimana cara menasehati suami / istri / anggota keluarga yang belum juga mau mengamalkan ajaran agama dengan sebaik baiknya?

Ya caranya dengan terus memberikan nasehat dengan bahasa yang baik secara terus menerus tanpa berputus asa. Pukulan ke seratus yang menjadi jalan hidayah bisa dari siapa saja, namun mustahil akan ada pukulan ke seratus kalau kita tidak sejak sekarang ‘memukulinya‘ dengan bahasa nasehat yang baik.

Cara menasehati suami / istri untuk melaksanakan sholat memang susah susah gampang, jika sudah melakukan semua cara tapi tetap tidak mau sholat, doakan saja dia supaya Allah memberikan hidayah padanya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *